Selasa, 26 Juli 2011

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1.   Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a.   Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b.    Data lingkungan
c.    Struktur dan fungsi keluarga
d.   Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e.     Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah :
a.   Fisik
b.    Mental
c.    Emosi
d.   Spiritual
2.  Perumusan diagnosa keperawatan
3.  Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4.  Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5.  Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan

I. PENGKAJIAN

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil  data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian daoat menggunakan metode :
1.   Wawancara keluarga
2.  Observasi fasilitas rumah
3.  Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)
4.  Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dsb
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :

A.  Data Umum

Pengnkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1.   Nama kepala keluarga (KK)
2.  Alamat dan telepon
3.  Pekerjaan kepala keluarga
4.  Pendidikan kepala keluarga
5.  Komposisi keluarga dan genogram
6.  Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7.  Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
8.   Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
9.   Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barangn-barang yang dimiliki oleh keluarga.

10.                     Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.   Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
2.  Tahap p0erkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3.  Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4.  Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.

C. Pengkajian Lingkungan
1.,  Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
2.  Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3.  mobolitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
4.  Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat.
5.  Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

D. Struktur Keluarga
1.   Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
2.  Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.
3.  Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
4.  Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

E.  Fungsi Keluarga
1.   Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaiman kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

2.  Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaiman interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
3.  Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu : keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan tarhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan kleluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :
a.   Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu  dikaji adalah sejauhmana  keluarga memahami fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi: pen gertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
b.    Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah ;
1). Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
2). Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
3). Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4). Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
5). Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.
6). Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.
7). Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
8). Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.
c.    Mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah ;
1). Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangnan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/penyakit.
2).  Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.
3). Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai.
4). Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan
5).  Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga
6). Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara lingkungan dimasa mendatang.
7). Apakah keluarga mempunyai upaya penuingkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
8).  Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut.
9). Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi).
10). Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan.
4.  Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a.   Berapa jumlah anak
b.    Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c.    Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.



5.  Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a.   Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
b.    Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat sdalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.

F. Stress dan Koping Keluarga
1.   Stressor jangka pendek dan panjang
a.   Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.
b.    Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2.  Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
3.  Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
4.  Strategi adaptasi disfungsional
5.  Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan

G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

H. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

II. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
       Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
-        Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
-        Resiko (ancaman kesehatan)
-        Keadaan sejahtera (wellness)
Contoh duiagnosa keperawatan keluarga ;

Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual
Contoh 1
a.   Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.
b.    Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi.
c.    Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dangan masalah kekurangan nutrisi.
Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan mengambil keputusan dan ketidak mampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1 (satu) diagnosa  yaitu diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam metrumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ketiga etiologi tersebut

Contoh 2
Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran suami

Contoh 3
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).
Diagnosa Keperawatan Keluarga Resiko (ancaman)

Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat, dsb.
Contoh

a.   Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah komunikasi
b.    Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mellakukan stimulasi terhadap Balita.

Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial

Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi.
Contoh
a.   Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga bapak R
b.    Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga bapak R
c.    Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R

C. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :

NO
KRITERIA
SKOR
BOBOT
1
Sifat masalah
·       Aktual (Tidak/kurang sehat)
·       Ancaman kesehatan
·       Keadaan sejahtera

3
2
1


1
2

Kemungkinan masalah dapat diubah
·       Mudah
·       Sebagian
·       Tidak dapat

2
1
0


2
3

Potensi masalah untuk dicegah
·       Tinggi
·       Sedang
·       Rendah

3
2
1


1
4
Menonjolnya masalah
·       Masalah berat, harus segera ditangani
·       Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani
·       Masalah tidak dirasakan

2
1

0


1


Skoring :
     Skor
                        x Bobot
        Angka tertinggi 

Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga

Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas

- Kriteria 1
Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga


- Kriteria 2
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
·       Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
·       Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
·       Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
·       Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam masyarakat dan dukungan masyarakat
- Kriteria 3
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
·       Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
·       Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
·       Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat  dalam memperbaiki masalah.
·       Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.
- Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.

D. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

        Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

E. IMPLEMENTASI

Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini ;
1.   Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara :
a.   Memberikan informasi
b.    Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c.    Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

2.  Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
a.   Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
b.    Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c.    Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3.  Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
a.   Mendemonstrasikan cara perawatan
b.    Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c.    Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4.  Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara ;
a.   Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b.    Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5.  Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :
a.   Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b.    Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

F. EVALUASI

Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Unyuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S :    Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan.  Misal : Keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O :    Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A :    Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan.
P :    Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
 
 

FORMAT PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan
Kriteria Evaluasi

Rencana Intervensi
Umum
Khusus
Kriteria
Standar


















FORMAT PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan Khusus
Tanggal
Implementasi
Evaluasi